Archive for Oktober 2015
By : Unknown
Makalah Asas – Asas
Lingkungan Dan Sumber Daya Alam
TUGAS
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pengantar
Lingkungan
Kelas 2IB05
NAMA : NPM:
Fikri Prawoto 14414219
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan ridha-Nyalah
makalah ini kami selesaikan tepat pada waktunya. Ada pun makalah ini kami
susun, untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan. Makalah
ini kami beri judul “Ekologi dan Ilmu
Lingkungan dan Azas-azas Pengetahuan Lingkungan”. Kami berharap dengan
disusunnya makalah ini dapat membantu masyarakat mengetahui pengetahuan Ekologi
dan Ilmu Lingkungan dan Azas-azas Pengetahuan Lingkungan”. Kami menyadari
makalah ini jauh dari kata sempurna, karena itu kritik dan saran yang membangun
kami harap kan. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edi Minaji
Pribadi selaku dosen "Pengantar Lingkungan" yang telah membimbing kami,
serta pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
Ekologi adalah ilmu
yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungnanya dan yang
lainnya. Berasal dari kata Yunani yaitu, oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”).
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi,
kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
ASAS – ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN
A. PENGERTIAN
EKOLOGI DAN LINGKUNGAN SECARA UMUM
PENGERTIAN EKOLOGI SECARA UMUM
Ekologi adalah ilmu
yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang
lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos
("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel
(1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau
sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi
tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya,
yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air,
kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup
yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan
cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan
tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya.
Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya
dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di
dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan
lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal
bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan
kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
PENGERTIAN ILMU LINGKUNGAN SECARA UMUM
Lingkungan adalah
kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti
tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas
tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan
juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan terdiri dari
komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa
seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen
biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan
mikro-organisme (virus dan bakteri).
B. PENGERTIAN
EKOLOGI DAN LINGKUNGAN MENURUT PARA AHLI
PENGERTIAN
EKOLOGI MENURUT PARA AHLI
Pengertian Ekologi Menurut Definisi Para Ahli - Selain
definisi umum mengenai pengertian ekologi, ada pula pengertian ekologi yang
dikemukakan menurut para ahli. Pengertian ekologi menurut definisi para ahli
adalah sebagai berikut:
- Miller
(1975) : Menurut definisi Miller mengenai pengertian
ekologi yang menyatakan bahwa ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal
balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat
tinggalnya
- Otto
Soemarwoto : Menurut Otto Soemarwoto, pengertian ekologi
adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya
- Elton
: Menurut pendapat C. Elton, ekologi adalah ilmu
yang mengkaji sejarah alam atau perkehidupan alam secara ilmiah
- Resosoedarmo
: Menurut definisi Resosoedarmo yang menyatakan
bahwa pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya
- Andrewartha
: Menurut Andrewartha, pengertian ekologi adalah
ilmu yang membahas penyebaran dan kemelimpahan organisme
- Krebs
: Menurut Krebs, pengertian ekologi adalah ilmu
pengetahuan yang mengkaji interaksi-interaksi yang menentukan penyebaran
dan kemelimpahan organisme
- Eugene
P. Odum : Menurut Odum, ekologi adalah kajian terstruktur
dan fungsi alam, tentang struktur dan interaksi antara sesama organisme
dan lingkungannya.
Prinsip-Prinsip Ekologi - Ada prinsip utama yang dianut dalam
ekologi. Prinsip ekologi adalah sebagai berikut:
- Interaksi (interaction)
- Saling ketergantungan
(interdependence)
- Keanekaragaman (diversity)
- Keharmonisan (harmony)
- Kemampuan berkelanjutan
(sustainability)
Aspek Ekologi - Dalam ekologi, ada tiga aspek utama
ekologi yang digunakan dan berlaku dalam setiap kajiannya. Tiga Aspek utama ekologi
adalah sebagai berikut:
- Studi mengenai hubungan
organisme dengan lingkungannya
- Studi mengenai hubungan antara
organisme terhadap lingkungannya
- Studi mengenai hubungan
struktur dan fungsi alam
PENGERTIAN ILMU LINGKUNGAN MENURUT PARA
AHLI
Pengertian Lingkungan
Menurut Para Ahli Beberapa pakar lingkungan tidak membedakan secara tegas
antara pengertian “lingkungan” dengan “Lingkungan hidup”, baik dalam pengertian
sehari-hari maupun dalam forum ilmiah. Namun yang secara umum digunakan adalah
bahwa istilah “lingungan” (environtment) lebih luas dari pada istilah
“Lingkungan hidup” (life Environment). adapun beberapa pengertian lingkungan
dari pakar lingkungan yang diantaranya sebagai berikut:
Pengertian lingkungan
hidup menurut Salim (1976), secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai
segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang
kita tempat dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Batas
ruang lingkungan menurut pengertian ini bisa sangat luas, namun untuk
praktisnya dibatasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat dijangkau
oleh manusia seperti faktor politik, faktor sosial, faktor ekonomi, faktor alam
dan lain-lain.
Sedangkan Pengertian
lingkungan hidup menurut Soedjono mengartikan bahwa “lingkungan Hidup” Sebagai
“Lingkungan hidup jasmani atau fisik yang meliputi dan mencakup segala unsur
dan faktor fisik jasmaniah yang berada didalam alam. Didalam pengertian ini,
maka hewan, tumbuh-tumuhan dan manusia tersebut itu dilihat dan akan dianggap
sebagai perwujudan secara fisik jasmani belaka. Dalam hal tersebut
“Lingkungan”, diartikan sebagai mencakup lingkungan hidup hewan,
tumbuh-tumbuhan dan manusia yang terdapat didalamnya.
Pengertian Lingkungan
hidup menurut Munadjat Danusaputro bahwa lingkungan hidup adalah seluruh benda
dan daya serta keadaan termasuk yang ada didalamnya manusia dan segala tingkah
perbuatannya yang berada dalam ruang dimana manusia memang berada dan
mempengaruhi suatu kelangsungan hidup serta pada kesejahteraan manusia dan
jasah hidup yang lainnya. Dengan demikian bahwa tercakup segi lingkungan budaya
dan segi lingkungan fisik.
C. PERBEDAAN
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk
mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam
sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk
menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap
manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh.
D. ASAS
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Asas pengetahuan lingkungan terdiri dari
14 asas, Berikut penjelasan dari masing-masing asas sebagai berikut:
ASAS 1
Semua energi yang
memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi
yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lain,tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan, atau diciptakan. Contohnya yaitu
pada Hukum Termodinamika I dengan sistem input-output energi.
ASAS 2
Tidak ada sistem perubahan
energi yang betul-betul efisien. Contohnya yaitu pada Hukum Termodinamika II
berbunyi:
Semua sistem biologi kurang efisien
(hanya sebagian energi dipindahkan dan digunakan oleh
organisme,populasi,ekosistem lain), kecenderungan umum, energi berdegradasi ke
dalam bentuk panas yg tidak balik dan beradiasi ke angkasa.
ASAS 3
Materi, energi, ruang,
waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk sumber alam. Sumber alam: Segala
sesuatu yg diperlukan oleh organisme hidup, populasi, ekosistem yg pengadaannya
hingga ke tingkat yg optimum, akan meningkatkan pengubahan energi. Materi:
hutan, laut, tambang. Energi: gas bumi, air, minyak bumi, matahari. Ruang:
membantu atau menghambat proses kawin. Waktu: migrasi ke tempat kondusif,
mengejar teknologi moderen negara berkembang.
ASAS 4
Semua kategori sumber
alam, jika pengadaannya telah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya
sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai suatu tingkat maksimum.
Melampaui batas maksimum ini tidak akan ada pengaruh yang menguntungkan.
ASAS 5
Ada dua jenis sumber
alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan
seterusnya, dan yang tidak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
Contohnya yaitu permasalahan antara masyarakat tradisional dengan modern.
ASAS 6
Individu dan spesies
yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil
mengalahkan saingannya itu. Berdasarkan pada teori Darwin & Wallace
Organisme yang adaptif yang akan menang persaingan Suatu spesies/komunitas dapat
bertahan dalam lingkungan tertentu, yaitu dalam keseimbangan alam secara
keseluruhan,mempunyai daya biak tinggi.
ASAS 7
Kemantapan
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang “mudah
diramal”. “Mudah diramal”: ada keteraturan yang pasti pola faktor lingkungan
dalam kurun waktu lama.
ASAS 8
Sebuah habitat dapat
jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia
dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut. Nicia: keadaan
lingkungan yg khas, setiap spesies mempunyai nicia tertentu, sehingga spesies
tsb dapat hidup berdampingan dengan spesies lainnya lingkungan ditempati jumlah
spesies banyak. Spesies makan yang sama dan toleran terhadap lingkunganya ditempati
jumlah spesies sedikit.
ASAS 9
Keanekaragaman
komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat
hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem
biologi. Efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan meningkat
dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi itu.
ASAS 10
Pada lingkungan yang
stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan
waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang
mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik
yang stabil.
ASAS 11
Sistem yang sudah
mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Hama tikus,serangga dari hutan
rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran. Hubungan negara maju-berkembang,
menguntungkan negara maju.
ASAS 12
Kesempurnaan adaptasi
suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya di dalam
keadaan suatu lingkungan.
ASAS 13
Lingkungan yg secara
fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam
ekosistem yg mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih
jauh lagi.
ASAS 14
Derajat pola
keteraturan naik-turunnya populasi bergantung kepada jumlah keturunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
2.
SUMBER DAYA ALAM
A. PENGERTIAN
SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam (biasa
disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya
tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme,
tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis
logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi
manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi
sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan,
terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan
untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak
tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Maroko,
dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau
nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah
memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan
Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang
ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak
sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.
B. SUMBER
DAYA ALAM DI INDONESIA
Indonesia merupakan
negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil.
Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati
yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi
tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy).
Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian
keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik
sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan
kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah
terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
Dilihat dari sisi
astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang
tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng
tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral. Daerah
perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan
laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat
biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga
yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari
hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman
perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan
kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di
dunia.
C. SUMBER
DAYA ALAM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Sumber daya alam dan
tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan
sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena
negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan
negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi
sering pula disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung
memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi
sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor
industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga
cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. Korupsi,
perang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor
penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk
mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan
investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan
transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh
negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam
sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan Botswana.
D. SUMBER
DAYA ALAM HAYATI
Sumber daya alam hayati
adalah sumber daya alam yang ada di permukaan bumi dan hidup, antara lain hewan
dan tumbuhan. Ciri utama dari sumber daya alam hayati adalah tumbuh, bergerak,
berkembang biak, bernafas, dan membutuhkan makanan. Apakah kalian pernah
mengetahui tumbuhan atau bunga Kantong Semar? Ini adalah salah satu jenis
tumbuhan yang bisa memakan serangga yang hinggap di kelopak bunga. Indonesia
merupakan salah satu negara di dunia yang permukaan tanahnya kaya akan sumber
daya alam hayati (hewan dan tumbuhan) terbesar, sehingga disebut dengan
paru-paru dunia.
1)
Hewan
Hewan termasuk salah
satu dari sumber daya alam hayati, dan termasuk dalam kategori dapat
diperbarui. Apakah kalian pernah menonton film Jurasic Park? Film ini bercerita
tentang hasil akal pemikiran manusia dalam upaya untuk memperbarui sumber daya
alam hayati yang telah punah beberapa tahun yang lalu. Hewan dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan hewan peliharaan. Namun
demikian kadang ada orang yang mengelompokkan hewan ke dalam beberapa kelompok
sesuai dengan kepentingannya, seperti hewan buas dan hewan jinak dan
sebagainya.
Hewan liar adalah hewan
yang hidup secara liar di alam semesta secara bebas, mereka tumbuh, bergerak,
mencari makan dan berkembang biak sendiri tanpa bantuan manusia secara
langsung. Sebaliknya hewan peliharaan adalah hewan yang hidup secara dalam
lingkungan tertentu, tidak bebas, mereka tumbuh, bergerak, mencari makan dan
berkembang biak dengan bantuan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Hewan peliharaan dipelihara
oleh manusia. Manusia memelihara hewan untuk berbagai macam kepentingan, mulai
dari hobi atau kesenangan, mencari keuntungan (sebagai salah bentuk kegiatan
ekonomi), dan melindungi agar tidak punah. Hewan peliharaan yang dipelihara
manusia sebagai kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan
dengan cara diperjual belikan dikenal dengan hewan ternak.
Jenis hewan yang biasa
diternakkan manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu hewan besar, hewan
sedang dan unggas. Hewan besar meliputi, sapi, kerbau, kuda, gajah, dan buaya.
Sedangkan yang termasuk dalam hewan sedang antara lain kambing, domba, kelinci,
babi, kemudian yang termasuk unggas antara lain ayam, itik, bebek, burung
puyuh.
Selain hewan-hewan
tersebut, pada saat ini manusia juga beternak berbagai macam hewan khusus,
seperti berbagai macam jenis ikan, berbagai macam jenis burung, cacing hingga
jangkrik. Bahkan ada juga manusia yang beternak ular dan buaya. Indonesia
dikenal sebagai negara yang jenis hewan, bahkan di setiap wilayah dikenal
adanya hewan-hewan khas sehingga menjadi cirri khas dari wilayah tersebut,
misalnya pulau sumatera terkenal dengan harimau sumateranya, Jawa bagian barat
terkenal dengan badaknya, sedangkan Jawa bagian timur terkenal dengan
bantengnya, Kalimantan dikenal dengan orang utannya, Sulawesi dengan Anoa,
Papua dengan burung kasuari dan Nusa Tenggara dengan Komodonya. Berbagai macam
jenis hewan yang ada di Indonesia tersebut merupakan kekayaan yang tidak
ternilai hargainya. Oleh karena itu keberadaannya harus dipertahankan dan
dilindungi agar tidak punah. Berbagai upaya yang telah dan terus dilakukan oleh
pemerintah Indonesia yang dibantu oleh masyarakat dan lembaga swadaya
masyarakat untuk memelihara, melindungi dan mengembangbiakan berbagai macam jenis
hewan tertentu. Bahkan diwujudkan dalam bentuk aturan perundang-undangan,
sehingga manusia tidak bisa secara gegabah membunuh hewan-hewan tersebut.
2)
Tumbuhan
Tumbuhan termasuk salah
satu dari sumber daya alam hayati, dan termasuk dalam kategori dapat
diperbarui. Apakah kalian pernah melihat pameran bunga? Pernah melihat pohon
beringin yang ditanam dalam vas bunga? Apakah kalian pernah makan semangka
tanpa biji? Pernahkan kalian berpikir kalau semangka tanpa biji, lantas
menanamnya pakai apa? Itu semua adalah produk dari akal pemikiran manusia dalam
upaya untuk memperbarui dan mengembangbiakan sumber daya alam hayati
(tumbuhan). Tumbuhan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan dan
kesejahteraan manusia. Tumbuhan merupakan sumber makanan manusia, sehingga
dapat dikatakan karena tumbuhanlahmanusia bisa hidup dan berkembang biak. Oleh
karena itu tidaklah salah kalau dikatakan bahwa tanpa tumbuhan manusia tidak
dapat hidup. Coba kalian perhatikan, jenis tumbuhan apa saja yang kita konsumsi
setiap hari? Sumber daya alam hayati tumbuhan dapat dikelompokkan dalam tiga
kelompok besar, yaitu hutan, lahan pertanian dan perkebunan.
E. SUMBER
DAYA ALAM NON-HAYATI
Sumber daya alam
non-hayati adalah sumber daya alam yang ada di atas permukaan bumi dan di bawah
permukaan bumi tetapi tidak hidup, antara lain tanah, udara dan air.
1)
Tanah
Tanah adalah lapisan
bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang
hancur oleh proses alamiah. Bahan organik merupakan bahan sisa makluk hidup
yang telah mati. Tanah termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui, karena
tanah terbentuk dari bahan-bahan sisa makluk hidup yang telah mati, seperti
dahan, daun, ranting, kotoran, pohon, hewan juga manusia yang diurai oleh
hewan-hewan kecil seperti rayap menjadi tanah. Tanah dapat dikelompokkan
menjadi beberapa jenis, namun untuk kesempatan ini dikelompokkan menjadi dua,
yaitu tanah yang subur dan tanah yang tidak subur. Tanah yang subur banyak
dicari oleh manusia, karena bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai macam
keperluan, sebaliknya tanah yang tidak subur tidak bisa dimanfaatkan oleh
manusia untuk berbagai macam keperluan.
Tanah memiliki manfaat
yang sangat besar bagi kehidupan manusia, tanah dimanfaatkan oleh manusia
selain sebagai lokasi tempat tinggal, juga untuk menanam berbagai macam
tumbuhan yang berguna bagi manusia. Berbagai macam jenis tumbuhan yang ada di
hutan, pertanian, perkebunan membutuhkan tanah yang subur, bilamana tanahnya
tidak subur, maka tidak ada hutan, tidak ada lahan pertanian dan juga tidak ada
lahan perkebunan. Kesuburan tanah sangat tergantung kepada pola pengelolaan dan
pemanfaatan tanah oleh manusia. Bilamana manusia dalam memanfaatkan dan
mengelola tanah secara sembarangan, tidak cerdas, dan seenaknya sendiri maka
dapat mengakibatkan tanah tersebut menjadi tidak subur. Hal ini bisa dilihat
pada tanah-tanah pertanian dan perkebunan yang sekarang berubah menjadi padang
pasir.
2)
Air
Air adalah suatu zat
yang terdiri dari zat hidrogen dan oksigen (H2O). Kita semua mengetahui apa itu
air, karena setiap hari kita tidak bisa melepaskan diri dari air, bahkan
disarankan dalam satu hari minimal kita harus minum air sebanyak 1 liter. Air
merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia dan makhluk
hidup. Air adalah sumber kehidupan, tanpa air manusia dan makluk lainnya akan
mati. Pernahkah kalian mencoba untuk menanam tumbuhan dalam pot? Perhatikan apa
perbedaan antara tanaman dalam pot yang secara rutin disiram dengan air dan
yang tidak pernah disiram?. Demikian halnya dengan manusia, bila tidak pernah
disiram air? Oleh karena itu, kita sering mendengar manusia mengalami musibah
karena tidak memiliki air, atau bertengkar karena air. Sumber daya air berasal
sungai, danau dan laut. Namun air yang bersumber dari laut rasanya asin,
sehingga tidak bisa dikonsumsi oleh manusia. Sedangkan air yang bisa dikonsumsi
manusia adalah air tawar yang biasanya bersumber dari danau dan sungai. Tetapi
manusia dengan akal pikirannya sudah bisa memperoleh air tawar tidak dari
sungai dan danau, tetapi dari sumur yang digalinya, baik itu dalam bentuk
tradisional maupun sumur artesis yang mampu menggali tanah hingga kedalaman
lebih dari 100 meter di bawah permukaan bumi. Ketersediaan air di suatu wilayah
berkaitan dengan pergantian musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Selain itu juga tergantung kepada kondisi permukaan tanah. Oleh karena itu
sering dijumpai ada wilayah yang sumber airnya sedikit dan ada wilayah yang
sumber airnya melimpah.
Pada saat musim hujan,
air hujan sebaiknya bisa diserap oleh tanah, disimpan didalamnya, kemudian
secara perlahan dan kecil mengalir menjadi air tanah yang selanjutnya muncul
sebagai sumber air atau mata air. Sumber air ini, bila bertemu dengan sumber
air lainnya mengalir menjadi sungai dan danau. Kondisi tersebut diatas tidak
selalu terjadi, karena adanya permukaan tanah yang tidak mendukung. Permukaan
tanah yang tertutup secara permanen, seperti jalan aspal, gedung, halaman
bersemen, dan sejenisnya tanahnya tidak dapat dapat menyerap air hujan,
sehingga air hujan langsung mengalir ke dalam selokan, got, dan bilamana got
buntu atau hujannya deras bisa mengakibatkan banjir. Hal ini banyak terjadi di
kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya yang sering mengalami banjir kalau
musim hujan. Demikian halnya bila permukaan tanah tidak ada tanamannya, seperti
gunung gundul, padang pasir, dan sejenisnya air hujan juga tidak bisa terserap
dalam tanah akibatnya air hujan langsung mengalir dan terjadilah banjir.
Kondisi tersebut mengakibatkan ketersediaan air dalam tanah menjadi tidak
terjaga, apalagi pada musim kemarau.
Air hujan bisa
tersimpan dalam tanah, bila permukaan tanah banyak ditumbuhan tanaman atau
pohon-pohonan. Tumbuhan hijau dan akar tanaman membantu permukaan tanah untuk
menyerap air hujan masuk ke dalam tanah, tersimpan di dalam tanah dan menjadi
air tanah. Air tanah inilah yang selanjutnya akan mengairi sumur dan mata air.
Dengan demikian ketersediaan air tawar terjaga, terutama di musim kemarau.
Tumbuhan hijau dan akar tanaman selain bisa membantu permukaan tanah dalam
menyerap air, juga membantu permukaan untuk mencegah terjadinya erosi, yaitu
pengikisan tanah oleh air hujan.
3)
Udara
Udara termasuk salah
satu sumber daya alam yang dapat diperbarui. Caranya melalui kegiatan
fotosintesis pada tumbuhan. Bilamana permukaan tanah banyak ditumbuhi tanaman,
maka udara bersih dan sehat banyak diperoleh di daerah tersebut, demikian
halnya sebaliknya. Hal ini dikarenakan tumbuhan menghasilkan udara bersih.
Permukaan tanah yang
gersang, tidak ada tumbuhan, hanya ada gedung-gedung dan pabrik hanya
menghasilkan asap dan debu, maka udara yang ada di wilayah tersebut tidak
bersih dan menyehatkan. Udara dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai
kepentingan, tetapi yang pokok adalah dipergunakan untuk pernapasan, membantu
proses metabolisme tubuh, sehingga bahan makanan bisa diolah menjadi energi.
Selain itu manusia memanfaatkan udara untuk berbagai kepentingan, antara lain
sebagai jalur penerbangan pesawat terbang, saluran komunikasi melalui satelit
atau antena, sumber tenaga gerak seperti dalam perahu layar nelayan atau kincir
angin sebagai sumber tenaga listrik yang banyak dilakukan di Belanda. Selain
itu udara juga dimanfaatkan oleh manusia untuk kegiatan rekreasi dan olahraga,
seperti terjun paying, gantole, terbang laying, main laying-layang, main
pesawatpesawatan dari kertas, dan sebagainya.
F. LANDASAN
KEBIJAKSANAAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya adalah
unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam,
baik hayati maupun non hayati dan sumber daya buatan. Lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain. Ekosistem adalah tatanan unsur
lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan mahluk hidup lain. Daya tampung
lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi,
dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
Ekosistem adalah
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan
saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup. Human Settlement pada dasarnya merupakan ekosistem buatan
yang dibangun di atas ekosistem alami. Ekosistem alami merupakan hasil karya
gaya-gaya asal dalam (gaya epirogenesis dangaya orogenesis) dan gaya gaya asal
luar di dalam kerangka waktu (time frame) geologis. Ekosistem buatan dan atau
pemanfaatan sumber daya alam di dalam time frame manusia. Berlangsung perubahan
ekosistem buatan secara cepat di atas ekosistem alami yang sesungguhnya
mengalami perubahan secara lambat
Arah Kebijakan Bidang Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup dalam GHBN 1999 – 2004
Mengelola sumber daya
alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi. Meningkatkan pemanfaatan
potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi,
rehabilitasi dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan. Menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian
kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat balik. Mendelegasikan
secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam
pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan
lingkungan hidup sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang diatur dengan
undang-undang. Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan
budaya masyarakat lokal serta penataan ruang, yang pengusahaannya diatur dengan
undang-undang.
1.2
Arah kebijakan dalam pengelolaan sumber daya alam dalam TAP MPR No. IX/MPR/2001 tentang
Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Melakukan pengkajian
ulang terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya alam dalam rangka sinkronisasi kebijakan antarsektor
yang berdasarkan prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ketetapan ini.
Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya alam melalui identifikasi
dan inventarisasi kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai potensi dalam
pembangunan nasional. Memperluas pemberian akses informasi kepada masyarakat
mengenai potensi sumber daya alam di daerahnya dan mendorong terwujudnya
tanggung jawab sosial untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan termasuk
teknologi tradisional. Memperhatikan sifat dan karakteristik dari berbagai
jenis sumber daya alam dan melakukan upaya-upaya meningkatkan nilai tambah dari
produk sumber daya alam tersebut.
Menyelesaikan konflik-konflik pemanfaatan sumber daya alam yang timbul
selama ini sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang
guna menjamin terlaksananya penegakan hukum dengan didasarkan atas
prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ketetapan ini. Menyusun strategi
pemanfaatan sumber daya alam yang didasarkan pada optimalisasi manfaat dengan
memperhatikan kepentingan dan kondisi daerah maupun nasional.
G. KARAKTERISTIK
EKOLOGIS SUMBERDAYA ALAM
Kegiatan pembangunan
membawa berbagai tingkat perubahan terhadap ekosistem, tetapi selalu diatur
oleh pembatasan ekologis yang bekerja dalam suatu ekosistem alami itu.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan
membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan
demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan
kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan
pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti
berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian
modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan
masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama yang
logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber alam tersebut
tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia, dan
kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan
H. DAYA
DUKUNG LINGKUNGAN
daya dukung3Menurut
UU.No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain.
Pengertian (Konsep) dan
Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU no 23/ 1997, daya dukung
lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya.
Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya
dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang
dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu.
Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua)
komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas
tampung limbah (assimilative capacity).
Sedangkan menurut Lenzen
(2003), kebutuhan hidup manusia dari lingkungan dapat dinyatakan dalam luas
area yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia. Luas area untuk
mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak ekologi (ecological footprint).
Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat keberlanjutan sumber
daya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian dibandingkan dengan
luas aktual lahan produktif. Perbandingan antara jejak ekologi dengan luas
aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai perbandingan antara lahan
tersedia dan lahan yang dibutuhkan. Carrying capacity atau daya dukung
lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat dalam menunjang
kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang panjang. Daya
dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan memberikan
kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang mendiami
suatu kawasan.
contoh : dengan buangan air pada suatu
sungai mengakibatkan peternakan ikan mas tidak baik pertumbuhannya, tapi cukup
baik untuk ikan lele dan ikan gabus. Berarti daya dukung lingkungan untuk
kondisi kehidupan ikan emas berbeda dengan daya dukung lingkungan untuk kondisi
kehidupan ikan lelelgabus, Kenapa demikian, tidak lain karena parameter yang
terdapat dalam air tidak dapat dinetralisasi lingkungan untuk kehidupan ikan
emas.
Ada saatnya makhluk
tertentu dalam lingkungan punya kemampuan yang luar biasa beradaptasi dengan
lingkungan lain, tapi ada kalanya menjadi pasif terhadap faktor luar. Jadi
faktor daya dukung tergantung pada parameter pencemar dan makhluk yang ada
dalam lingkungan.
I. KETERBATASAN
KEMAMPUAN MANUSIA
Ekologi pada mulanya
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh manusia sejak pertama kali dia
hidup didunia. Namun, munculnya istilah ekologi berdasarkan prakarsa biolog
Jerman yang memperkenalkan istilah ekologi adalah Ernest Haeckel (1834 – 1919)
pada tahun 1860. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oikos” yang
berarti rumah, tempat tinggal, habitat dan “logos” yang berarti ilmu. Secara
harfiah ekologi adalah ilmu tentang mahkluk hidup dalam rumahnya, atau dapat
diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup. Banyak yeng
mendifinisikan ekologi, menurut Kendeiihgh (1980) ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara organisme yang satu dengan yang
lainnya. Di dalam Webmaster Unabridged Dictionary, ekologi disebut sebagai
totalitas atau pola hubungan antara organisme-organisme dengan lingkungannya.
Lingkungan di sini adalah gabungan dari komponen fisik maupun hayati yang
berpengaruh terhadap kehidupan organisme.Menuru Miller (1975), ekologi adalah
ilmu mengenai hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan
lingkungan tempat tinggalnya dan menurut
Odum, (1971) ekologi adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi
ekosistem. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan atau susunan dari sistem
ekologi pada waktu dan tempat tertentu. Keadaan itu termasuk
kepadatan/kerapatan, biomassa, penyebaran potensi unsur-unsur hara, energi,
faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menberi karakteristik kondisi sistem
tersebut yang kadang-kadang mengalami perubahan. Sedangkan fungsinya
menggambarkan peran setiap komponen yang ada dalam sistem ekologi atau
ekosistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi
organisme di alam.
Ekologi berkaitan
dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan (peradaban)
manusia, seorang yang belajar ekologi sebenarnya bertanya tentang berbagai hal
berikut : bagaimana alam bekerja, bagaimana proses adaptasi dapat berlangsung,
apa yang diperlukan oelh organisme dan apa pula yang dihasilkannya, bagaimana
mereka berinteraksi dengan spesies lainnya, dan bagaimana individu-individu
dalam spesies diatur sebagai populasi serta bagaimana pula eksotisme yang
dimuculkan.
Komponen-komponen yang
ada di dalam lingkungan hidup meliputi komponen abiotik dan biotik yang
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem
kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan
kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari
kebutuhan organisme. Maka keberadaan komponen-komponen tersebut ada yang
senatiasa tersedia dan ada yang terbatas. Seperti populasi beberapa jenis flora
ataupun fauna (biotik) yang akhir-akhir ini punah dan sinar udara (abiotik)
yang senantiasa tersedia.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
DAN SARAN
Ekologi dan populasi
adalah dua hal yang saling berhubungan. Mempelajari ekologi sangat penting, karena
masa depan kita sangat tergantung pada hubungan ekologi di seluruh dunia.
Meskipun ada perubahan yang terjadi di tempat lain di bumi ini, namun akibatnya
akan kita rasakan pada lingkungan di sekitar kita. Sama halnya dengan populasi
yang saling berkaitan antara mahluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya
.Oleh karena itu jika ekologi itu rusak maka populasi yang ada di dalamnya juga
akan ikut rusak. Maka kita harus menjaga lingkungan tersebut agar tetap terjaga
kelestaraiannya,dan jangan sampai merusak ekologi dan populasi makhluk hidup.
REFERENSI