- Back to Home »
- Tugas II ISD Pemuda dan Sosialisasi
Posted by : Unknown
Rabu, 14 Januari 2015
TUGAS
II ISD
PENGERTIAN
PEMUDA
Secara hukum pemuda adalah manusia
yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai
menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara
agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan
mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid
bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah suatu generasi yang
dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi
lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi
penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya,
generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
Di
dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial. Kedudukannya
yang strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani
bagi pembangunan bangsanya.
SOSIALISASI
Sosialisasi adalah sebuah proses
penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke
generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog
menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam
proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
PERAN
PEMUDA DALAM MASYARAKAT
Masa depan suatu bangsa terletak
pada generasi mudanya sebab merekalah yang menggantikan generasi sebelumnya
dalam memimpin bangsa oleh karena itu generasi muda perlu diberi bekal berupa
ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntunan zaman. Salah satu cara dalam memperoleh
bekal pengetahuan tersebut dapat melalui pendidikan baik formal maupun
nonformal baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.
Hal-hal yang menghambat kemajuan
harus diganti dengan hal-hal baru sesuai dengan tuntunan dan perkembangan
masyarakat. Oleh karena itu dalam mengadakan perubahan hendaknya memperhatikan
situasi dan kondisi mereka berada.
Pembagunan yang kita laksanakan itu
jelas merupakan rangkaian gerakan perubahan menuju kemajuan. Dalam beberapa
hal, perubahan itu merupakan perombakan yang sangat mendasar. Perubahan atau
kemajuan dalam pembangunan bukan hanya perubahan fisik saja tetapi membawa
serta perubahan sosial. Perubahan sosial itu mengandung kekuatan dinamika
karena mnyangkut tata nilai, sikap dan tingkah laku. Dengan kata lain
pembangunan memerlukan pembaruan.
Pembangunan tidak akan berjalan
lancar jika manusia tidak giat bekerja oleh karena itu pembangunan adalah
penggantian yang lama dengan yang baru, yang telah diperhitungkan oleh keadaan
sekitarnya, maka mahasiswa berkewajiban untuk ikut serta dalam derap
pembangunan. Disamping itu mahasiswa bertugas sebagai pelopor pembangunan
sehingga perlu difikirkan kesesuaian macam pembaruan dengan lingkungan
masyarakat sekitarnya. Meskipun hal-hal baru itu tidak selalu membawa
kebahagiaan kepada masyarakat, bahkan kadang-kadang dapat menjerumuskan
masyarakat ketingkat kehidupan yang kurang baik. Oleh karena itu mahasiswa yang
telah dibekali ilmu pengetahuan tang tinggi hendaknya dapat memilih mana-mana
yang perlu diubah dan tidak perlu diubah disamping itu perlu dipikirkan
keikutsertaan masyarakat dalm pembaharuan tersebut. Dengan demikian, hasilnya
akan seperti yang diharapkan.
PERMASALAHAN
PADA GENERASI MUDA
Masalah-masalah
yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
a.
Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan
generasi muda
b.
Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c.
Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang
tersedia
d.
Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e.
Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan
kecerdasan
f.
Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g.
Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h.
Pergaulan bebas
i.
Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j.
Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
POTENSI-POTENSI
YANG TERDAPAT PADA GENERASI MUDA
a)
Idealisme dan daya kritis.
Secara
sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka ia dapat
melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari
gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu untuk senantiasa
dilengkapi dengan landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
b)
Dinamika dan kreatifitas.
Adanya ldealisme
pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan
kreatifitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan,
pembaharuan dan penyempurnaan kekurangankekurangan yang ada atau pun
mengemukakan gagasan-gagasan/alternative yang baru sama sekali.
c)
Keberanian mengambil resiko.
Perubahan dan
pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat
atau gagal. Namun mengambil resiko itu adalah perlu jika kemajuan ingin
diperoleh. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung
resiko, kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan dari generasi muda
akan memberi kualitas yang baik kepada keberanian mengambil
resiko.
d)
Optimis dan kegairahan semangat.
Kegagalan tidak
menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat
yang dimiliki generasi muda akan merupakan daya pendorong untuk mencoba maju
lagi.
e)
Sikap kemandirian dan disiplin murni.
Generasi muda
memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap
kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya,
agar dengan demikian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki
tenggang rasa.
f)
Terdidik
Walaupun dengan
memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti
kuantitatif maupun dalam arti kualitatif generasi muda secara relatif lebih
terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi-generasi
pendahulunya.
g)
Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
Keanekaragaman
generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita.
Keanekaragaman tersebut dapat merupakan hambatan jika hal itu dihayati secara
sempit dan eksl.usif. Tapi keanekaragaman masyarakat Indonesia dapat merupakan
potensi dinamis dan kreatif jika keanekaragaman itu ditempatkan dalam rangka
integrasi nasional yang didasarkan c,ttas semangat dan jiwa Sumpah Pemuda tahun
1928 serta kesamaan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Sehingga dengan demikian
merupakan sumber yang kaya untuk kemajuan bangsa itu sendiri. Untuk itu
generasi muda perlu didorong untuk menampilkan potensinya yang terbaik dan
diberi peran yang jelas serta bertanggung jawab dalam menunjang pembangunan
nasional.
h)
Patriotisme dan nasionalisme.
Pemupukan rasa
kebanggaan. kecintaan dan turut serta memiliki bangsa dan negara di kalangan
generasi muda perlu lebih digalakkan, pada gilirannya akan mempertebal semangat
pengabdian dan kesiapannya untuk membela dan mempertahankan bangsa dan negara
dari segala bentuk ancaman. Dengan tekad dan semangat ini generasi muda perlu
dilibatkan dalam setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
i)
Sikap kesatria.
Kemurnian
idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung
jawab sosial yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan
terus menjadi sikap kesatria di kalangan generasi muda Indonesia sebagai
pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
j)
Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi.
Generasi muda
dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi
bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai transformator dan dinamisator
terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidikan serta
penerapan teknologi, baik yang maju, madya maupun yang sederhana.
SIMPULAN
pemuda dalam memecahkan permasalahan,
generasi muda memerlukan usaha-usaha terpadu, terarah dan berencana dari seluruh
potensi nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai subyek pembangunan.
Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik adalah merupakan potensi
yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.
SUMBER